ISTILAH BOLA BASKET

Dalam setiap latihan atau pertandingan Bola Basket, kita sering mendengar istilah - istilah yang sering digunakan oleh coach atau pelatih dan seorang wasit pertandingan. Biar ngga bingung berikut istilah - istilah yang sering di gunakan dalam dunia bola basket :

1. Dribble :
Membawa bola dengan cara memantulkan ke tanah

2. Shot :
Menembak ke ring dengan cara melemparkan bola. Untuk hasil yang bagus, arah bola sebaiknya membentuk kurva parabolic dan jangan lupa FOKUS.


3. Shot Clock :
Waktu menyerang sebelum bola menyentuh ring. untuk NBA menggunakan 24 detik, dan FIBA menggunakan shot clock 30 detik

4. Rebound :
Rebound adalah suatu istilah dalam permainan bola basket dimana seorang pemain menangkap atau mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk yang ditembakkan oleh pemain lain.

5. Block Shot :
melakukan blok terhadap tembakan lawan

6. Steal :
Mmencuri bola dari lawan saat dribble. Steal dalam basket adalah suatu istilah dimana seorang pemain bertahan berhasil merebut bola yang sedang dipegang, dioper atau didribble pihak lawan, tetapi tidak menyentuh tangan lawan atau akan dinyatakan sebagai pelanggaran. Posisi pebasket yang paling sering melakukan steal adalah Small Forward. Beberapa pebasket yang terkenal akan kemampuan stealnya di NBA adalah Scottie Pippen, Robert Horry, Michael Jordan, Magic Johnson, John Stockton, dan Allen Iverson

7. Intercept :
Mencuri bola dari lawan dengan cara memotong passing lawan

8. Passing :
Mengoper bola ke rekan satu tim

9. Assist :
Assist adalah suatu istilah dalam permainan bola basket dimana seorang pemain mengoper bola kepada temannya, dan pemain yang mendapat bola operan dari temannya itu tanpa mendribble (memantulkan bola ke tanah) langsung melempar atau memasukkan bola kedalam jaring basket (bola yang tidak masuk tidak dihitung).

10. Foul :
Pelanggaran

11. Team Foul:
Jumlah pelanggaran dalam satu team per babak nya. Otomatis akan diberikan free throw ke lawan apabila sudah mencapai 5

12. Foul Out :
Kartu merah dalam permainan basket, diberikan setelah seorang pemain melakukan 5 kali foul

13. Free Throw :
Tembakan bebas akibat pelanggaran yang dilakukan pemain lawan. Free throw diberikan apabila yang dilanggar dalam posisi akan melakukan shot atau sudah team foul

14. Three Seconds Violation :
Pelanggaran yang diberikan apabila seorang pemain berada di area tembakan bebas (key area) selama 3 detik

15. Back Ball / Back Court :
Pelanggaran karena pemain yang membawa bola kembali ke daerah pertahanan setelah melewati garis tengah

16. Back Door :
Strategi menyerang dengan cara membalik badan ke arah yang berlawanan untuk menghindari penjagaan lawan.

17. Pick and Roll :
Strategi menyerang 2 orang dengan cara 1 orang melakukan blok, menghalangi pergerakan lawan yang menjaga rekannya yang membawa bola, sehingga dapat bebas berlari. Setalah itu orang tadi berputar (roll)

18. Man to man marking :
trategi bertahan 1 lawan 1

19. Zone Defense :
Pertahanan sistem area, ada model 2-1-2, 1-2-2, 1-3-1, 2-3, 3-2

20. Full press defense :
Pertahanan 1 lawan 1, dimulai dari garis pertahanan lawan

21. Travelling / walking :
Pelanggaran karena membawa bola tidak di dribble, lebih dari 2 langkah

22. Double :
Pelanggaran karena setelah berhenti mend dribble, melakukan dribble lagi

23. Blok :
Blok dalam basket adalah suatu istilah dimana seorang pemain bertahan melakukan lompatan dan berhasil menghalang/menahan bola yang sedang dilempar oleh pihak lawan atau penyerang, sehingga bola tidak berhasil melaju dan masuk kedalam ring.

24. Slamdunk :
Slam dunk (atau biasa hanya disebut Dunk) adalah suatu gaya didalam permainan olahraga bola basket, seorang pemain berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang dimana muka telapak tangan menyentuh besi pada ring basket (satu atau dua tangan) setelah bola melewati tinggi dari ring besi basket.

Masih banyak istilah - istilah dalam bola basket yang belum sempat di tulis disini. Di artikel ini hanya istilah yang sering di gunakan dalam setiap pertandingan.

( SUMBER : PERBASI )

PROGRAM LATIHAN



  
Sebagai Seorang pemain basket ini yang harus kamu lakukan secara rutin :

1. Latihan olah raga maksimal adalah 2 jam.
2. Latihan bola basket meliputi latihan skill, taktik permainan dan latihan beban.
3. Latihan skill dapat dipelajari dari literatur yang dapat kamu peroleh dari buku yang sekarang banyak dijual.
4. Untuk latihan tak-tik permainan nga bisa dilatih sendiri tapi bolehlah baca dikit-dikit buat mendalami saat latihan bareng ma rekan 1 team.
5. Latihan beban cukup 1-2 kali dalam 1 minggu.

10 CARA SUPAYA MENIT MAIN KAMU LEBIH BANYAK






1. Tanya Pelatih Apa Yang Bisa Kamu Lakukan Untuk tim

Mungkin ini hal yang paling penting yang bisa kamu lakukan, karena hal ini menunjukkan komitmen kamu terhadap tim kamu. Jika kamu lebih mementingkan kemenangan tim daripada kemenangan individu, maka kamu akan menjadi pemain yang akan disukai pelatih dan teman satu tim anda

2. Bermain Sebaik Mungkin

Tidak semua pemain bisa mencetak score, jadi lakukan saja yang terbaik yang bisa kamu berikan ke tim kamu. Jika kamu melakukan hal yang merugikan tim, maka kamu akan duduk di bangku cadangan. Misal, jika kamu adalah pemain yang jago dalam Rebound dan Defense, maka 2 hal itu sebaik mungkin. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan, jangan lakukan yang tidak bisa kamu lakukan !!!. Saat kamu latihan, itu lah saat Diana kamu bisa memperkuat keahlianmu, meskipun itu Cuma rebound dan defense.

3 Selalu “Rame” dan Kerja Keras

”Rame” selama bermain akan membuat teman-teman kamu selalu waspada dan pelatih akan memperhatikan itu. Kerja keras akan sangat dibutuhkan oleh tim, seperti selalu mengejar bola dan disiplin dalam menjaga lawan.

4 Jadilah Jenderal Tim

Menjadi Jenderal Tim bukan hal mudah. Sebagai Jenderal Tim, kamu bisa mengendalikan arah permainan tim. Beda dengan Kapten Tim adalah, Kapten Tim biasanya dipilih karena dia lebih “ titis ” dalam memasukkan bola. Kalau Jenderal Tim, dia sangat berpengaruh dalam tim itu. Tanpa dia, maka tim itu akan berjalan kurang “greget”.

5 Bermainlah Good Defense

Jika mesin point tim lawan atau siapapun yang kamu jaga sulit dalam mencetak point, maka pelatih tidak akan melihat apakah kamu bisa dribble ataupun mencetak point. Kamu akan menjadi satu orang dari starter pelatih.

6 Selalu Block Out

Tim yang mempunyai pemain dengan Rebound bagus, baik itu offensive maupun defensive rebound, maka tim tersebut akan lebih punya peluang untuk memenangkan pertandingan. Rebound yang bagus selalu diawali dengan Block Out yang bagus pula.

7 Bull’s Eye Shooter

Shooting adalah cara kita mencetak point dalam suatu pertandingan. Jika kita bagus dalam mencetak point dengan shooting, maka kamu akan menjadi andalan pelatih dalam mencetak point untuk tim kamu.

8 Great Pass and Assist

Passing dan Assist yang bagus akan sangat membantu teman satu tim kamu dalam mencetak point. Dan pelatih sangat suka akan hal itu.

9 Perhatikan Instruksi Pelatih

Pelatih yang baik selalu memberikan instruksi kepada pemainnya setiap bertanding. Kapanpun kamu ada waktu, usahakan lihat ke pelatih, dan lakukan instruksi pelatih. Kamu boleh improve jika ada peluang yang memungkinkan.
Pelatih sangat memperhatikan kepedulian kamu terhadap instruksinya.

10 Jadilah Teman Tim Yang Baik

Jika teman satu tim menyukai kamu, maka kamu akan bermain dengan lebih tenang. Hal ini akan membuat kamu lebih bagus dalam bermain, sehingga peluang untuk menang akan lebih besar. P elatih akan melihat pemain yang bisa “konek” dengan pemain lainnya. (Oki A.K.A)

Membangun Defense Man-to-man



  1. Filosofi defense

Tim bola basket yang bagus, apapun tingkatnya, harus menganut beberapa prinsip defense dan masing-masing pemain harus memahami bahwa segala sesuatu yang dilakukan ketika melakukan defense tidak dilakukan sendirian. Setiap pemain merupakan bagian dari sebuah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang membentuk sebuah tim dan melakukan defense bersama untuk menetralisir semua bentuk offense. Meskipun dalam suatu pertandingan, defense tidak bisa 100 persen mencegah serangan lawan, tetapi dengan bekerja sama dalam defense dapat memberikan masalah tersendiri bagi lawan. Supaya defense yang dilakukan bisa efektif, pelatih harus secara sistematis mengajarkan pada para pemainnya tentang filosofi defense yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut:

  • Setiap pemain dalam tim harus bertanggung jawab.

  • Defense harus selalu melakukan aksi, bukan reaksi.

  • Pergerakan offense harus dicegah.

  • Dalam setiap pertandingan harus mempunyai tujuan defense yang akan dicapai.

  • Setiap defense yang dilakukan mendukung offense yang akan dilakukan.

  • Akumulasi dari aksi-aksi kecil dalam defense akan membentuk defense yang hebat.

  • Peraturan 24 detik harus menjadi senjata defense yang sangat berguna.

Membentuk sebuah sistem defense membutuhkan waktu, kesabaran, kedisiplinan, dan juga komitmen dari setiap pemain dalam tim. Pelatih bertanggung jawab menjelaskan kepada para pemainnya tentang keuntungan sistem defense yang efektif. Tugas ini memerlukan diskusi panjang, contoh-contoh, simulasi, drill-drill khusus, dan kondisi fisik yang baik. Tujuan ini hanya akan tercapai jika didukung penuh oleh semua pemain dan staf yang bekerja dalam tim.

  1. Kemampuan teknis dan fisik

Satu elemen penting dalam membangun dan mejaga sistem defense agar tetap efektif adalah kondisi fisik. Kemampuan seperti kecepatan, kekuatan, keterampilan berubah arah pergerakan, dan stamina sangat penting untuk membentuk teknik defense. Sebagai tambahan, para pemain juga harus memahami dinamika pertandingan. Belajar teknik defense seperti penggunaan kaki dan tangan, positioning yang benar, dan rebounding adalah elemen penting dalam proses pembentukan. Defense mungkin merupakan bagian dari permainan bola basket yang paling tidak disukai oleh pemain, tetapi sebuah tim tidak bisa menang tanpa melakukan defense yang baik.

Semuanya berawal dari attitude. Pemain harus mempunyai attitude yang bagus untuk menjadi defender yang hebat. Sikap yang baik dan elemen-elemen yang bisa membentuk pemain defense yang bagus bisa diperoleh dari latihan-latihan yang telah direncanakan dengan tepat.

  1. Membentuk sistem defense man-to-man

Defense man-to-man merupakan dasar dalam pembentukan semua pemain bola basket. Oleh karena itu, defense harus menjadi bagian dari perencanaan suatu tim. Pemain pemula harus membentuk konsep mereka terhadap permainan bola basket ketika berlatih defense secara individual, sehingga suatu saat nanti mereka bermain dengan filosofi akan menjaga lawannya sepanjang pertandingan. Strategi-strategi berikut ini merupakan cara efektif untuk membentuk sistem defense man-to-man:

  • Teknik bola basket harus selalu dilatih

  • Latihan 1-on-1, 2-on-2, 3-on-3, dan 4-on-4 harus diterapkan untuk membentuk konsep help, area tanggung jawab, transisi defense, antisipasi, menjadi garis passing, dan mengetahui tentang bagaimana mengambil keuntungan aksi defense.

  • Selama latihan, defense yang sukses dilakukan harus dilanjutkan dengan offense (transisi).

  • Berfokus pada sikap defense yang benar.

  • Kekompakan melakuan defense kolektif harus dilatih secara rutin.

Selama sesi latihan, pelatih setidaknya menyediakan separuh dari waktu latihannya digunakan untuk drill-drill defense.

  1. 100% defense man-to-man

Istilah defense “man-to-man” sering disalahartikan. Supaya sebuah tim dapat melakukan defense man-to-man yang efektif, kelima pemain harus bekerja bersama-sama. Karena setiap pemain lebih bertanggung jawab dalam defense ini, maka kemampuan untuk saling membantu menjadi sangat vital. Sebuah pepatah, “a chain is only as strong as its weakest link” sangat cocok dengan defense man-to-man. Man-to-man merupakan strategi defense yang paling dasar dalam permainan bola basket, tetapi paling sering disalahartikan. Agar defense man-to-man bekerja dengan baik, setiap pemain tidak hanya bertugas mengikuti pemain yang dijaganya. Tekanan pada pemain lawan yang sedang menguasai bola merupakan kunci dari defender untuk mencegah pemain tersebut melakukan passing atau shooting. Turnover sering terjadi disebabkan oleh defense man-to-man yang ketat. Defender harus memberikan tekanan pada pemegang bola, melakukan block pada setiap shooting, dan melakukan box out setiap kali ada shooting. Jangan lupa, defense man-to-man sangat rentan dengan pelanggaran. Pemain yang bagus akan belajar dengan cepat tentang bagaimana menjaga lawannya tanpa melakukan foul; bagaimana melakukan block tanpa melakukan kontak fisik dengan shooter. Pemain defense yang bagus tahu di mana pemain yang dijaganya setiap saat, dan dengan memahami jalannya pertandingan, dia bisa mengantisipasi permainan lawan. Sifat agresif dari sistem defense ini membuat lawan kehilangan sekian detik yang berharga untuk menjalankan strateginya.

Dengan memainkan defense yang ketat pada setiap sesi latihan, diharapkan para pemain juga melakukan hal yang sama dalam suatu pertandingan.

Cedera Jari Pada Bola Basket

Bola basket merupakan permainan yang sering menggunakan tangan untuk menangkap bola, dribble, defend, shoot, dsb. Cedera tulang sendi pada jari tangan seperti keseleo, urat terjepit, dan bahkan dislokasi sering kali terjadi. Dalam beberapa kasus, cedera tersebut bisa terjadi karena salah satu jari tersangkut kostum pemain lain atau jaring ring basket, setelah terjadi benturan dengan papan ring basket, atau terkena pantulan bola yang terlalu kencang.

Bengkak pada PIP (sendi proximal interphalangeal) merupakan cedera yang paling sering terjadi dalam bola basket, di samping cedera serius seperti dislokasi atau keretakan pada PIP dan DIP (sendi distal interphalangeal). Pengenalan dan perlakuan secara cepat terhadap cedera ini sangat dibutuhkan untuk mencegah cedera yang lebih lama atau bahkan permanen. Banyak cedera pada sendi jari dapat dirawat secara konservatif dengan balutan dan terapi fisik.

Contoh Kasus: Keretakan pada DIP jari telunjuk. Pemain yang menderita adalah power forward dari sebuah tim di JBL (Japan Basketball League) Super League, liga basket tertinggi di Jepang.

Penyebab: Ketika sedang melakukan sesi latihan, bola dipassing kepada pemain tersebut dan membentur keras mengenai jari telunjuk tangan kanan pemain tersebut, sehingga menyebabkan rasa sakit yang hebat.

Pertolongan Pertama: Meskipun bengkak dan kelainan bentuk pada jari tidak langsung terlihat jelas, pemain tersebut mengatakan ada rasa sakit yang berdenyut di bawah kukunya, pada DIP, yang merupakan tulang sendi ketiga. Oleh karena itu, jari yang cedera dengan cepat didinginkan dengan es dan kemudian dikompres. Selanjutnya pemain tersebut dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis.

Diagnosa: Setelah dilakukan pemeriksaan sinar X (Gambar 1 dan Gambar 2) di rumah sakit, pemain tersebut didiagnosa mengalami keretakan sendi ketiga pada jari telunjuknya. Tulang distal-nya pecah menjadi tiga bagian menyerupai huruf "T". Dan juga pecahan kecil dari tulang ditemukan di sisi bagian dalam dari sendi DIP.

Gambar 1 Hasil sinar X (dari atas)

Gambar 2 Hasil sinar X (dari samping)

Cara Membalut: Tim pemain tersebut menyisakan dua pertandingan di musim kompetisi reguler sebelum memasuki babak play-off. Jika pemain tersebut melewatkan dua pertandingan tersebut, maka dia punya waktu tiga minggu sebelum babak play-off dimulai. Akan tetapi, pemain ini mempunyai motivasi yang sangat tinggi dan dia tidak mau terus berada di luar lapangan. Pada waktu itu ada cara untuk memberikan sokongan pada DIP sehingga kondisi DIP yang cedera tidak akan bertambah parah, oleh karena itu pemain tersebut dibolehkan bermain lagi setelah dua minggu beristirahat. Waktu istirahat tersebut sangat lebih cepat dari biasanya. Setelah berlatih singkat, dia bisa bermain untuk timnya pada pertandingan akhir musim reguler, meskipun dengan waktu bermain yang terbatas. Pada saat di luar lapangan, pemain tersebut memakai peralatan khusus yang tidak menimbulkan tekanan pada ujung jari. Alat yang digunakan adalah pembalut khusus yang telah dilembutkan dengan cara dipanaskan. Supaya tidak menyulitkan aktivitas sehari-hari pemain tersebut, digunakan jenis pembalut jari yang panjang, sehingga mudah dipasang maupun dilepas (lihat Gambar 3 dan 4).

Gambar 3 Pembalut panjang

Gambar 4 Pemasangan pembalut panjang

Selama Latihan dan Pertandingan: Hanya menggunakan jenis pembalut yang pendek, direkatkan menggunakan plester sampai sendi jari ketiga (lihat Gambar 5 dan 6).

Gambar 5 Pembalut pendek

Gambar 6 Pemasangan pembalut pendek

Perekatan: Dua set sokongan berbentuk seperti hururf X dipasang pada DIP jari telunjuk dengan lebar perekat kurang lebih ½ inci (lihat Gambar 7).

Gambar 7 Sokongan berbentuk huruf X

Perawatan: Penggunaan es setiap selesai sesi latihan dan pertandingan. Untuk terapi fisik sehari-hari, hanya dilakukan sedikit stimulasi untuk mengurangi rasa sakit. Selama pemain tidak merasa sakit atau tidak nyaman, terapi harus dilakukan untuk memperbaiki jangkauan pergerakan jari seperti semula.

Hasil: Tim pemain tersebut lolos ke semifinal sebelum akhirnya tereliminasi. Pemain tersebut mampu bertanding di dua pertandingan semifinal dengan jari yang dibalut. Tidak terjadi cedera yang lebih parah saat dia bertanding. Pada umumnya, ketika seorang pemain mengalami keretakan pada jarinya, tidak disarankan untuk memainkan pemain tersebut sampai keretakan tersebut sepenuhnya sembuh. Untuk menghindari gangguan pada cedera dan melindungi karir seorang pemain, direkomendasikan untuk menjalani periode penyembuhan total sebelum memperbolehkan seorang atlet bermain bola basket lagi.

Dalam kasus yang dijelaskan di sini, pemain tersebut mempunyai kemauan bermain yang sangat kuat dan situasi khusus di tim yang sedang menjalani babak play-off, oleh karena itu diperlukan pertimbangan yang matang sebelum memperbolehkan pemain tersebut bermain lebih awal dari waktu istirahat normal. Dan juga, memperhatikan kondisi keretakannya, resiko memburuknya cedera ini dirasa sangat kecil.

Tugas Petugas Meja : Time-Out dan Pergantian Pemain

Tugas Petugas Meja : Time-Out dan Pergantian Pemain

Saya akan mencoba mengilustrasikan dengan lebih realistis tentang interpretasi peraturan-peraturan time-out dan pergantian pemain.

Artikel 27.3.1
Seorang pelatih atau asisten pelatih mempunyai hak untuk meminta time-out. Cara melakukannya adalah dengan datang ke petugas meja dan meminta time-out dengan jelas, menggunakan isyarat dengan tangannya.

Artikel 28.2.1
Pemain pengganti mempunyai hak untuk meminta pergantian pemain. Cara melakukannya adalah dengan datang ke petugas meja dan meminta pergantian pemain dengan jelas, menggunakan isyarat dengan tangannya. Kemudian duduk di kursi pemain pengganti sampai ada kesempatan pergantian pemain.

Situasi 1:
Apakah pelatih boleh meminta time-out langsung dari bangku cadangan tanpa mendatangi petugas meja?

Interpretasi:
Sebenarnya, kejadian ini sangat sering terjadi pada kebanyakan pelatih. Pada situasi ini, petugas meja seharusnya memberikan toleransi dan menginformasikan ke wasit dengan membunyikan tanda ketika ada kesempatan time-out.
Sering kali, petugas meja terlalu berkonsentrasi pada pertandingan, dan tidak mendapatkan kontak visual dengan pelatih, sehingga tidak mengetahui kalau ada permintaan time-out. Pada kasus ini, dibutuhkan komunikasi verbal antar semua petugas meja. Meskipun demikian, pelatih seharusnya menyadari bahwa mereka beresiko tidak memperoleh kesempatan time-out jika petugas meja tidak mendengar atau melihat sinyal dari bangku cadangan.

Situasi 2:
Ketika bola mati dan waktu pertandingan berhenti, pelatih A, dari bangku cadangan, meminta time-out secara langsung pada wasit terdekat. Apakah akan diberikan kesempatan time-out?

Interpretasi:
Petugas meja seharusnya tidak memberikan time-out, tetapi bukannya memulai lagi pertandingan, wasit tersebut seharus bekerja sama dengan petugas meja dengan menyampaikan secara langsung permintaan time-out ke petugas meja atau mengarahkan pelatih A untuk menuju ke petugas meja. Selanjutnya petugas meja seharusnya mengabulkan permintaan pelatih A dengan memberikan kesempatan time-out.

Situasi 3:
Saat terdapat kesempatan pergantian pemain, wasit sedang memberikan bola ke tangan pemain yang akan melakukan throw in. Pada saat itu, pemain pengganti dari tim A datang dari bangku cadangan menuju petugas meja dan mengajukan permintaan pergantian pemain.

Interpreatasi:
Karena kesempatan pergantian pemain belum berakhir, petugas meja seharusnya bekerja sama dan mengindikasikan ke wasit bahwa telah terjadi permintaan pergantian pemain dengan secepatnya membunyikan tanda.

Situasi 4:
Tim A diberikan kesempatan melakukan pergantian pemain. Pemain A10 yang sebelumnya berada di kursi pemain pengganti sekarang berada di dalam lapangan. Pada saat itu, empat pemain lainnya, dari masing-masing tim, meninggalkan bangku cadangan dan menuju ke petugas meja untuk meminta pergantian pemain.

Interpretasi:
Karena kesempatan pergantian pemain belum berakhir, petugas meja seharusnya bekerja sama dan mengindikasikan ke wasit bahwa terjadi permintaan pergantian pemain tambahan dengan secepatnya membunyikan tanda.

Situasi 5:
Saat terjadi pergantian pemain oleh tim A, wasit meminta dengan tegas bahwa:
  1. Pemain pengganti dan pemain yang digantikan seharusnya melalui tengah-tengah lapangan, tepat di depan petugas meja.
  1. Pemain yang digantikan seharusnya meninggalkan lapangan bersamaan dengan masuknya pemain pengganti.
Apakah prosedur ini benar?

Interpretasi:
Prosedur ini salah karena akan terjadi penundaan waktu untuk memulai lagi pertandingan.
  • Pemain yang digantikan tidak perlu melapor ke petugas meja atau wasit, dan diizinkan untuk meninggalkan lapangan secepatnya melalui sisi manapun.
  • Pemain pengganti seharusnya tetap berada di luar garis batas, sampai wasit memperbolehkannya memasuki lapangan.
Setelah melakukan kontak visual dengan petugas meja dan pemain pengganti, wasit boleh memberikan isyarat dari di mana dia berada, tidak perlu berdiri di depan petugas meja. Tugas penting untuk wasit dan petugas meja saat terjadi pergantian pemain adalah:
  • Memastikan bahwa jumlah pemain yang meninggalkan lapangan sama dengan jumlah pemain pengganti yang memasuki lapangan.
  • Menyelesaikan proses pergantian pemain dan memulai lagi pertandingan secepat mungkin.

Situasi 6:
Kesempatan pergantian pemain atau time-out baru saja berakhir ketika pelatih A berlari ke petugas meja, dengan suara lantang meminta pergantian pemain atau time-out. Petugas meja bereaksi salah dengan membunyikan tanda. Wasit membunyikan peluit dan menginterupsi pertandingan.

Interpretasi:
Karena peluit wasit, bola menjadi mati dan waktu pertandingan berhenti, mengindikasikan kemungkinan kesempatan pergantian pemain atau time-out. Tetapi karena permintaan terlambat dilakukan, maka permintaan pergantian pemain atau time-out seharusnya tidak dikabulkan.
CEDERA YG SERING TERJADI PADA BOLA BASKET

CEDERA YG SERING TERJADI PADA BOLA BASKET

Bola basket adalah jenis olahraga yang populer di seluruh penjuru dunia. Jutaan orang memainkan olahraga ini di berbagai tingkatan kompetisi. Mulai dari tingkat kejuaraan antar kampung sampai NBA, cedera kapan saja dapat terjadi. Cedera pada olahraga bola basket dapat dibagi menjadi dua kategori umum: cedera overuse dan cedera traumatis.

Cedera overuse
Cedera yang disebabkan oleh ketegangan yang terus menerus pada suatu bagian tubuh hingga bagian tersebut rusak dan mulai terasa sakit disebut sebagai cedera overuse. Salah satu contoh cedera overuse adalah patellar tendinitis, atau "jumper's knee", yang dicirikan oleh rasa sakit pada tendon tepat di bawah tempurung lutut.

Beberapa pemain bola basket terlalu sering menggunakan tendon yang berada pada bahunya. Rotator dari bahu tersusun dari empat otot. Tendon yang melekatkan otot-otot tersebut ke tulang bahu bisa mengalami keradangan dan menimbulkan rasa sakit, terutama ketika jika terlalu sering melakukan aktivitas di atas kepala, seperti shooting.

Cedera traumatis
Cedera traumatis disebabkan oleh gerakan tiba-tiba yang sangat kuat. Beberapa cedera traumatis yang sering terjadi dalam bola basket adalah cedera pada jari-jari tangan. Tingkat keseriusan cedera jari di mulai dari cedera minor pada ligamen yang menghubungkan antar tulang satu dengan lainnya, sampai patah tulang jari. Contoh lain dari cedera traumatis adalah otot yang tertarik atau sobek. Pada pemain bola basket, jenis cedera ini sering kali terjadi di otot besar pada kaki. Untuk mencegahnya, lakukan stretching pada bagian paha dan betis dengan baik dan selalu memulai setiap latihan dengan pemanasan.

Cedera ankle
Cedera yang paling sering dialami pemain bola basket adalah cedera ankle. Cedera ini sering terjadi ketika seorang pemain mendarat pada kaki pemain lain atau ankle menggulung terlalu keluar. Ketika hal tersebut terjadi, ligamen dapat sobek sebagian atau seluruhnya.

Cedera lutut
Cedera lutut merupakan salah satu cedera yang paling serius pada olah raga bola basket. Salah satu jenis cedera lutut adalah sprain (keseleo). Lutut yang keseleo menyebabkan sobekan kecil di ligamen yang bisa dianggap tidak cukup serius untuk membuat pemain bola basket pensiun. Untuk membantu proses penyembukan sobekan pada ligamen, lutut harus diistirahatkan untuk beberapa waktu. Setelah sobekan sembuh, diperlukan latihan peregangan dan penguatan untuk otot di sekitar lutut supaya dapat membantu menahan lutut tetap pada tempatnya.

Cedera lain pada lutut terjadi karena sobekan pada meniscus, yang merupakan jaringan yang berperan sebagai bantalan antara tulang-tulang bagian bawah dan atas dari kaki pada lutut. Untuk menyembuhkan atau menghilangkan meniscus yang telah sobek, mungkin diperlukan operasi arthroscopic. Operasi tersebut dilakukan dengan memasukkan sebuah kamera dan instrumen-instrumen ke dalam sendi lutut melalui irisan kecil pada kulit. Dengan instrumen-instrumen tersebut, meniscus yang rusak dapat dilihat dan diobati.

Cedera yang lebih serius adalah sobekan menyeluruh dari salah satu atau lebih ligamen yang menyokong lutut. Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu ligamen yang sering sobek pada lutut. Ligamen ini menghubungkan bagian atas dan bawah tulang-tulang kaki dan membantu menjaga lutut berada pada tempatnya. Jika terjadi kerusakan pada ACL, lulut akan terasa sangat sakit dan mungkin bisa menyebabkan seorang pemain pensiun dari olah raga bola basket. Setelah mengalami cedera ACL, beberapa pemain masih dapat terus bermain bola basket tanpa melakukan operasi. Tetapi mereka harus menjalani latihan khusus untuk memperkuat otot-otot pahanya, dan menggunakan penguat pada lututnya. Otot paha yang kuat memberikan stabilitas pada lutut yang sudah tidak dapat dilakukan oleh ACL yang rusak.

Bola basket adalah olahraga yang menyenangkan untuk semua tingakt usia dan kemampuan, tetapi selalu waspada terhadap cedera-cedera yang disebabkan oleh overuse dan trauma.
(Team Medical TURN)

CEDERA ANKLE

Ketika ankle terkilir, mungkin kamu akan menangis dan segera menyadari kalau kamu sedang cedera ankle. Kedengarannya sepele, tetapi cedera jenis ini mempunyai pengaruh yang serius jika tidak diperlakukan dengan benar. Basket adalah permainan yang melibatkan perubahan arah berlari secara cepat, sebagaimana lompatan dan pendaratan yang terus-menerus. Sialnya, aktivitas ini meningkatkan kemungkinan pemain basket menderita cedera ankle. Jika hal tersebut terjadi, setiap pemain harus memahami apa yang sebaiknya dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan yang memungkinkannya untuk kembali ke lapangan pertandingan secepat mungkin.

Cedera ankle yang paling sering terjadi adalah inversion. Cedera ini disebabkan oleh pendaratan kaki seorang pemain di atas kaki pemain lain, dengan kaki pemain pertama menggulung ke sisi luar. Hal ini membuat sobek ligamen bagian luar, serat kuat yang mengikat telapak kaki dengan kaki bagian bawah. Penanganan awal terhadap cedera ankle sangat penting dan membutuhkan metode RICE, yang berarti:

  • Rest
  • Ice
  • Compression
  • Elevation

RICE dibutuhkan untuk membatasi rasa sakit, pendarahan, dan pembengkakan di sekitar sendi ankle. Pembengakan terjadi dengan lambat, pertama-tama nampak kecil, tetapi seiring berjalannya waktu, akan membesar di sekitar sendi dan membatasi pergerakan dan mengganggu proses rehabilitasi pemain. Pembengkakan yang lebih besar mangakibatkan pemain dapat absen dari lapangan basket lebih lama. Penanganan awal di lapangan seharusnya dapat untuk menentukan tingkatan cedera.

Pemain yang cedera seharusnya segera berhenti bermain dan REST. Meneruskan pergerakan ankle hanya akan meningkatkan pendarahan dan pembengkakan.

ICE harus segera dibalutkan pada area yang sakit. Es seharusnya dibalutkan tiap jam, selama 15 menit, pada empat jam pertama. Penggunaan es dilanjutkan setiap empat jam sekali sampai 24 - 48 jam ke depan.

COMPRESSION dapat meminimalisir pendarahan dan pembengkakan. Kompres dilakukan dengan menggunakan perban elatis. Jika pembengkakan mengakibatkan perban menjadi lebih erat maka harus segera dikendurkan. Teknik pembalutan perban yang digunakan adalah Lousiana seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

1

2

3

4

5

ELEVATION pada ankle sangat penting dan seharusnya lebih atas dari posisi jantung dan dilakukan sesering mungkin selama 48 jam pertama. Perlakuan ini mengurangi aliran darah ke ankle. Nasehat petugas medis dapat digunakan untuk memperkirakan seberapa parah cedera pada ligamen dan mengantisipasi terjadinya keretakan tulang.

Proses penyembuhan

Dibutuhkan program rehabilitasi menyeluruh sehingga pemain dapat kembali bermain di lapangan dengan ketangkasan seperti semula dan mencegah cedera yang lebih parah lagi. Fisioterapi merupakan bagian penting dari prosedur rehabilitasi. Fisioterapis akan memperkirakan seberapa parah cedera, dan merawat ligamen dan sendi, dengan tujuan memperoleh kembali pergerakan ankle yang normal, mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Tindakan ini mungkin melibatkan pemijatan ligamen, mobilisasi, peregangan ankle, latihan kekuatan, latihan keseimbangan, penggunaan teknik terapi elektro seperti ultrasonik, dan pengikatan atau penahanan sendi yang terluka.

Pemain dapat kembali berolahraga ketika pemain sudah dapat melompat, berlari ke depan, belakang, samping, arah angka delapan, dan mempunyai kemampuan untuk mengubah arah lari secara cepat tanpa rasa sakit. Sekali pemain kembali bermain, pengikatan atau penahanan ankle mungkin masih diperlukan sebagai pembantu keseimbangan ankle yang secara signifikan masih lemah karena cedera yang baru saja diderita. Sekali terjadi cedera ankle, maka ankle tersebut akan empat kali lebih rawan terhadap cedera yang sama. Oleh karena itu, penyokongan ankle menggunakan pengikat merupakan cara yang ideal untuk membantu pemain dapat kembali bermain basket, dan yang paling penting, mencegah cedera yang lebih parah di masa depan.

Tips

Untuk melatih kembali sel-sel yang ada pada ankle, berdiri dengan kaki yang cedera, peroleh keseimbanganmu sambil menutup kedua mata, dan pertahankan selama mungkin. Ketika sudah dapat melakukan hal tersebut, lanjutkan dengan melakukan lompatan kecil, melompat dan mendarat dengan kedua mata tertutup.

SARAH PALIN

SARAH PALIN


Sarah "Barracuda" Palin (lahir 11 Februari 1964) adalah Gubernur Alaska, yang menjadi calon wakil presiden dari Partai Republik dalam pemilihan umum tahun 2008.

Sarah melahirkan Sarah Louise Heath di Sandpoint, Idaho, anak perempuan Sarah (atau dikenal dengan Sheeran sewaktu masih muda) bekerja sebagai sekretaris di suatu sekolah, dan Charles R. Heath adalah pengajar sains dan pelatih atletik. Keluarganya pindah ke Alaska ketika dia masih bayi. Keluarga Heath sangat gemar melakukan olahraga; Sarah dan ayahnya sering bangun jam 3 pagi untuk berburu rusa sebelum berangkat ke sekolah, dan mereka secara rutin melakukan lari sejauh 5 km atau 10 km.

Di sekolah tinggi Wasilla, Alaska, Palin adalah ketua Persahabatan Atlit Kristen. Dia juga berperan sebagai kapten tim basket dan bermain sebagai point guard. Dia pernah berjasa membantu Wasilla Warriors memenangkan kejuaraan Alaska Class 4A Girls Championship di tahun 1982, mengalahkan sekolah tinggi Anchorge's Service, 58 - 53. Sarah Heath berhasil memasukkan free-throw di saat kritis pada detik-detik terakhir, meskipun pada saat itu dia sedang mengalami cedera ankle. Dia mendapatkan julukan "Barracuda" karena permainannya yang bersemangat, dan menjadi pemimpin doa untuk timnya sebelum pertandingan.

Bola basket secara tak terduga berperan penting dalam hidupnya. Kesuksesan timnya memberikan pelajaran hidup yang sangat penting bagi hidupnya. Dia berkata pada koran Anchorage beberapa tahun kemudian, "Bola basket merupakan pengalaman yang mengubah hidup bagi saya. Ini semua adalah tentang menentukan tujuan, tentang kedisiplinan, teamwork dan kemudian kesuksesan".

Bola basket juga mengubah sisi lain hidupnya. Para pemain muda baik pria atau wanita sering bepergian bersama dan seringkali merupakan perjalanan yang sangat jauh. Dalam salah satu perjalanannya itu dia berkenalan dengan Todd Palin, yang kemudian menjadi pasanganya di acara prom date, dan pada akhirnya menjadi suaminya.

Menurut laporan New York Times, mereka mempunyai gaya bermain yang sama, agresif dan tak kenal lelah. Sarah tidak banyak mencetak poin, tetapi lebih sebagai pemain defensive yang tangguh. Beberapa laporan mengabarkan bahwa Sarah Palin melanjutkan keterlibatannya dalam bola basket sebagai pelatih sukarela, diperkirakan untuk tim anaknya, tetapi informasi ini belum dikonfirmasi.

Barrack Obama

Barrack Hussein Obama, Jr. (lahir tanggal 4 Agustus, 1961) adalah presiden terpilih Amerika Serikat. Dia juga Senator yunior dari Illinois. Sebagai tambahan, dia juga seorang pemain basket yang cukup bagus, menurut koran New York Times. Dengan postur 6'2", Obama mampu menggunakan kemampuan fisik dan pengetahuannya tentang pertandingan untuk memberikan kontribusi di lapangan. Obama mulai bermain basket sejak masih kanak-kanak. Dia masuk dalam tim di sekolahnya. Julukannya adalah "Barry O'Bomber". Sebagai mahasiswa Hukum di Harvard, dia mempelajari bermain di bawah tekanan. Dia juga bermain untuk tim mahasiswa Hukum.

Basket telah membentuk hidupnya. Basket menjadi pelariannya dari dunia, sebagai tempat di mana dia dinilai dari apa yang dapat dia lakukan dan bagaimana dia melakukannya, daripada siapa ayahnya. Lebih penting lagi, basket menjadi batu loncatan yang menuntun dia menuju jalan pernikahan.

Obama bertemu Michelle Robinson, sekarang menjadi Nyonya Obama. Seorang wanita yang bijak, dia mengajak kakakya, Craig Robinson, untuk bermain streetball dengan Obama di lapangan. Nona Robinson saat itu ingin mengetahui kemampuan sahabat barunya itu. Craig Robinson mempunyai keahlian dalam bermain bola basket, dia masih berada dalam daftar pencetak skor terbanyak di Princeton University dan sekarang ini dia adalah pelatih basket di Oregon State University.

Obama mempunyai kesempatan untuk bermain di klub kesetahan terbaik di Amerika. Tetapi ketika dia berada di tempat tinggalnya di Chicago, dia juga bermain di lapangan setempat yang ada di Hyde Park, dekat dengan University of Chicago. Di sana, mungkin kamu akan dapat bermain dengan pemenang penghargaan Nobel masa depan, atau dengan remaja dari daerah tersebut, atau bahkan Presiden AS masa depan.

Jika kamu berkesempatan bermain melawan Obama, ini adalah ciri-ciri permainan Senator yang harus kamu pelajari:

  • Dia adalah pemain kidal, sering melakukan fake ke kanan dan akan meneruskan gerakan ke kiri.
  • Cepat, percaya diri.
  • Ketika Obama mampu melesakkan beberapa shooting, dia akan akan mulai mengacungkan jari menunjuk pada lawannya.
  • Mau mengakui ketika dia melakukan pelanggaran.
  • Ketika dia tidak sedang bermain dengan beberapa lawannya (termasuk kakak iparnya), dia tetap bermain dengan cerdas dan tidak indiviual.

Koran Times menginterview mantan bintang NBA, Rickey Green, yang pernah bermain dengan Obama. Pendapatnya, "Dia di atas rata-rata, dia mempunyai kemampuan shooting dengan tangan kiri yang lumayan dan memiliki pengetahuan tentang pertandingan basket".

(TURN)

LAY - UP

Lay-up adalah adalah cara melakukan shooting yang paling mudah dan seharusnya menjadi teknik shooting pertama yang harus dipelajari. Mungkin pada awalnya terlihat tidak mudah, karena banyak anak-anak yang kesulitan melakukan footwork dan shooting dengan benar. Harus dikuasai teknik lay-up dari kedua sisi lapangan dengan menggunakan tangan yang berbeda, dan juga reverse lay-up.

Footwork

Ketika dribble mengarah ke ring basket, bergeraklah sedikit salah satu sisi ring basket untuk menciptakan sudut yang baik. Jika berada pada sisi kanan, dribble menggunakan tangan kanan, dan jadikan kaki bagian dalam (kiri) sebagai tumpuan melompat, dan akhirnya lakukan shooting dengan menggunakan tangan kanan. Pada saat tangan kanan diangkat, lutut kaki kanan seharusnya juga diangkat. Anggaplah ada tali yang mengikat antara tangan kanan dan lutut kanan. Teknik yang berkebalikan digunakan jika melakukan lay-up dari sisi kiri.

Gambar 1 Lay-up tangan kanan

Gambar 2 Lay-up tangan kiri

Ketika mendekati ring basket, ambil setengah langkah dengan kaki bagian luar, kemudian teruskan dengan langkah penuh dengan kaki bagian dalam dan bersiap menumpu. Pada saat melompat, lutut bagian luar seharusnya ditekuk. Arahkan lompatan langsung ke ring basket, dengan kepala terangkat dan mata berfokus pada backboard (papan). Jangan takut jika ada seorang pemain bertahan yang menghadang, lakukan saja lay-up dengan berani. Mungkin lawan akan terkena foul dan menjadi kesempatan mendapatkan tiga poin.


Sasaran

Selalu gunakan backboard ketika melakukan lay-up. Sasarannya adalah pojok atas dari kotak kecil pada backboard. Fokus pada area ini, jangan melihat bola, dan kepala harus tetap terangkat.

Gambar 3 Sasaran


Release Push

Pemain muda yang masih kurang kuat melakukan release dengan teknik underhand dapat menggunakan teknik push. Shooting bola dengan bagian punggung tangan menghadap ke pemain. Tangan yang digunakan untuk shooting diulurkan ketika bola didorong ke ring basket menggunakan ujung jari. Pertama bola dipegang menggunakan kedua tangan, kemudian dilepas dengan tangan bagian luar, baik kiri maupun kanan. Pemain yang masih kanak-kanak yang masih kurang kuat boleh melakukannya dengan kedua tangannya.

Gambar 4 Release Push


Release Underhand

Pemain yang lebih kuat seharusnya melakukan release dengan teknik underhand. Teknik ini akan menghasilkan shooting yang lebih lembut, dan kontrol yang lebih baik ketika bergerak dengan kecepatan yang tinggi. Lepaskan bola dengan telapak tangan menghadap ke atas dan lengan yang diulurkan. Biarkan bola menggelinding di telapan tangan kemudian di ujung jari, dan pantulkan bola dengan lembut pada backboard. Pertama bola dipegang dengan kedua tangan, tetapi kemudian bola dilepas menggunakan tangan bagian luar pada saat mencapai lompatan tertinggi.

Gambar 5 Release Underhand


Drill sederhana

Bariskan pemain di sisi kanan dekat dengan ring basket (untuk melakukan lay-up menggunakan tangan kanan). Masing-masing pemain akan mempunyai kesempatan melakukan lay-up. Bisa menggunakan lebih dari satu ring basket jika ada asisten yang membantu untuk memperhatikan teknik para pemain. Drill ini berfokus pada footwork yang benar. Pertama, pemain berdiri dengan memegang bola, menghadap ke sisi kanan dari backboard dengan kedua kaki sejajar. Kemudian ambil satu langkah dengan kaki bagian dalam (kiri), menumpu dan melompat, diteruskan dengan lay-up dengan tangan kanan. Ketika melompat, paha kanan diangkat dengan lutut yang ditekuk. Kemudian coba lakukan drill ini dengan diawali dengan berlari tanpa dribble, dan selanjutnya dengan dribble. Jangan lupa, lay-up dengan tangan kiri juga harus dilatih!

(Jayz)

ZONE OFFENSE

Zone defense memberikan permasalahan tersendiri untuk offense. Strategy yang berhasil diterapkan untuk melawan man-to-man defense sering kali tidak bisa dijalankan ketika melawan zone defense. Strategi zone offense harus digunakan menghadapi zone defense. Terdapat dua jenis zone offense yang digunakan, yaitu "zone 1" dan "zone 2". Kedua zone offense tersebut dirancang untuk melawan zone defense dengan dua pemain defensive di depan ("zone 1"), dan zone defense dengan satu pemain defensive di depan ("zone 2").

Petunjuk umum menyerang zone defense

  1. Gunakan serangan cepat

    Gerakkan bola ke depan dan lakukan fast-break secepat mungkin, sebelum zone defense lawan terbentuk.

  2. Lakukan defense full-court press

    Defense full-court press menyebabkan pertandingan menjadi bertempo cepat dan lebih terbuka, sehingga lebih mudah diserang dengan fast-break. Pertandingan dengan tempo lambat akan membuat zone defense lawan menjadi efektif sehingga sulit untuk ditaklukkan.

  3. Analisa jenis zone defense lawan

    Ketahui jenis zone defense yang sedang diterapkan oleh lawan, apakah 2-3, 1-2-2, dll. Kemudian lakukan zone offense yang sesuai untuk digunakan. Jika zone defense lawan menggunakan dua pemain defensive di depan (misalnya, 2-3 atau 2-1-2), maka gunakan zone offense dengan satu pemain guard berperan sebagia point guard, dengan tujuan untuk memecah konsentrasi dua pemain defensive yang berada di depan. Contoh strategi zone offense yang dapat digunakan adalah: 1-3-1, 1-2-2, "3-out, 2-in", atau 1-4 (lihat Gambar 1).

Gambar 1 Dua pemain defensive di depan

Gambar 2 Satu pemain defensive di depan

Sebaliknya, jika zone defense lawan menggunakan satu pemain defensive di depan (misalnya, 1-3-1 atau 1-2-2), maka gunakan zone offense dengan dua guard yang diposisikan di sekitar area wing sehingga mengapit pemain defensive yang berada di depan. Contoh strategi zone offense yang apat digunakan adalah: 2-1-2, 2-3, 2-2-1, atau "4-out, 1-in" (lihat Gambar 2).

Terus amati apakah defense yang digunakan lawan berubah, dan bersiaplah untuk mengubah strategi offense yang diterapkan. Beberapa tim sering mengubah-ubah jenis defense yang digunakan, dan oleh karena itu sebaiknya time-out dapat digunakan untuk menyesuaikan strategi zone offense.

  1. Sabar

    Selalu bersabar ketika melakukan offense. Pastikan pemain yang mempunyai kemampuan shooting terbaik memperoleh kesempatan terbuka untuk melakukan shooting. Ketika melawan zone defense, shooting dari luar lebih mudah dilakukan, meskipun tidak ada pergerakan dari pemain. Tetapi, sebaiknya sebisa mungkin serangan dilakukan sampai jantung pertahanan lawan. Aturan yang dapat diterapkan adalah sebelum melakukan shooting dari luar, salah seorang pemain low post atau high post harus pernah menguasai bola terlebih dahulu (kecuali sedang dalam transition offense).

  2. Offensive rebound

    Selalu berusaha untuk mendapatkan offensive rebound karena sering kali penugasan box-out dalam zone defense tidak jelas, dan peluang melakukan shooting dengan persentase yang lebih baik dapat diperoleh melalui offensive rebound.

  3. Jaga jarak antar pemain

    Longgarkan zone defense dengan passing ke area wing atau corner, dan lakukan skip pass ke area yang berlawanan. Para pemain sebaiknya tidak berkumpul di suatu area, dan harus mengisi celah-celah yang terdapat pada zone defense yang sedang diterapkan lawan (lihat Gambar 3). Lakukan "overload" dengan menempatkan beberapa pemain offensive tambahan di salah satu sisi lapangan sehingga melebihi jumlah pemain yang bisa dijaga oleh pemain defensive.

Gambar 3 Celah-celah pada zone defense

  1. Serang melalui celah-celah, tetapi hindari dribble yang tidak perlu

    Dribble yang tidak perlu dapat menyebabkan zone defense lawan dapat kembali teratur. Akan tetapi, pemain yang berada di area point dan wing dapat melakukan penetrasi melalui celah-celah pada zone defense lawan (lihat Gambar 3), dan memberikan umpan matang ke pemain low post atau high post. Alternatif lainnya adalah dengan melakukan "penetrate and pitch back". Ketika seorang pemain melakukan penetrasi, pemain lain di area perimeter berotasi mengisi posisi yang ditinggalkan oleh pemain yang melakukan penetrasi. Selanjutnya, setelah penetrasi yang dilakukan dapat "menarik" pemain defensive yang ada di luar untuk masuk ke dalam, maka pemain yang melakukan penetrasi dapat berhenti, pivot, dan melakukan passing kembali ke arah dari mana dia berasal, yang akan menciptakan kesempatan terbuka untuk melakukan shooting three-point.

  2. Usahakan menyerang dari dalam

    Serangan dari dalam dapat menghasilkan kesempatan shooting dengan persentase yang lebih baik. Seorang pemain boleh melakukan shooting dari luar atau three-point, tetapi jangan selalu bergantung pada shooting dari jarak jauh setiap kali melakukan serangan. Harus ditemukan cara untuk melakukan serangan sampai jantung pertahanan lawan. Jika berhasil melakukan serangan sampai ke dalam, maka akan menyebabkan permasalahan tersendiri bagi zone defense yang dapat menghasilkan situasi foul trouble, dan kesempatan yang lebih terbuka untuk melakukan shooting dari luar karena pemain lawan lebih berkonsentrasi untuk memperkuat pertahanan di dalam.

  3. Passing cepat

    Skip pass dari area corner ke area wing dari sisi yang berlawanan, atau sebaliknya dapat digunakan untuk mengacaukan pertahanan lawan. Pemain seharusnya juga melakukan beberapa gerakan fake, misalnya, seorang pemain dapat melakukan fake shot atau fake pass yang menyebabkan zone defense bergerak ke salah satu arah, kemudian dilanjutkan dengan passing ke arah yang berlawanan. Lakukan gerakan reversal beberapa kali sehingga para pemain defensive keluar dari posisi yang seharusnya.

  4. Terapkan screen

    Screen dapat diterapkan, baik di dalam maupun di luar. Para pemain sebaiknya melakukan gerakan cut ke ruang terbuka, dan mencoba menyerang dari weak-side, atau "back-door". Back screen yang dilakukan terhadap pemain defensive di area low post di sisi weak-side sering memberikan keuntungan jika diikuti dengan skip pass dari area corner ke area wing, atau sebaliknya. Jika pemain defensive low post dapat mengejar bola, maka passing ke dalam biasanya dapat dilakukan.

  5. Perimeter dalam posisi triple-threat

    Pastikan para pemain dalam posisi "tripe-threat" ketika menerima passing, siap untuk melakukan shooting, passing, atau penetrasi. Jangan biasakan langsung melakukan dribble setiap kali menerima passing. Kecuali terdapat celah untuk dilakukan penetrasi, para pemain harus menerima passing dalam posisi triple threat.

  6. Strategi terakhir

    Jika tim sedang memimpin pertandingan dan lawan mengubah jenis strategi defense yang diterapkan, yang membuat kita tidak percaya diri dapat menaklukkan zone defense yang sedang diterapkan oleh lawan, maka kita dapat "menolak" untuk melawannya. Strategi offense yang seharusnya diterapkan adalah "4-corners" delay offense. Karena kita sedang memimpin pertandingan, maka tim lawan pada akhirnya pemain defensive akan keluar dan mengubah kembali jenis defense-nya (mungkin menjadi man-to-man). Tentu saja, strategi ini tidak akan bekerja jika waktu yang tersisa masih banyak. Dan juga, jika gaya bermain tim kita adalah fast-break, maka melakukan strategi delay offense akan sangat merugikan.

(MJ/Jayz)

SCREEN

Screen atau pick atau yg biasa disebut Blok, screen terjadi ketika seorang pemain offensive berusaha mem-blok seorang pemain defensive, membebaskan pemain offensive lain yang sedang dijaga sehingga didapatkan kesempatan melakukan shooting atau passing yang lebih terbuka. Melakukan screen dengan baik merupakan bagian fundamental dalam pertandingan bola basket. Screen sangat berguna jika digunakan melawan defense man-to-man, atau ketika menjalankan strategi out-of-bound, dan kadang-kadang juga dapat dilakukan ketika melawan defense zone. "Pick and roll" sampai saat ini masih merupakan taktik sederhana yang paling sulit untuk dijaga ketika dilakukan dengan benar. Pemain legendaris Utah Jazz, John Stockton dan Karl Malone, adalah master pick and roll.

Elemen penting dalam melakukan screen yang efektif:

  1. Pemain yang melakukan screen (screener) harus bersentuhan dengan pemain defensive yang akan di-blok (tetapi tidak sampai foul, menahan atau mendorong). Jika tidak sampai bersentuhan, maka pemain defensive akan dengan mudah menghindari dari screen.
  2. Buka kedua kaki lebar-lebar. Setelah posisi screen terbentuk, jangan menggerakkan lagi kedua kaki untuk menghindari pelanggaran "moving screen". Screener harus diam, tidak bergerak mengikuti pemain defensive, dan juga jangan mendorong pemain defensive. Jika pemain defensive menubruk screener karena screener tidak dalam posisi diam, maka kemungkinan akan terjadi offensive foul.
  3. Kedua lengan tangan harus tetap menempel di dada, bukan hanya untuk melindungi dari kontak fisik yang berlebihan, tetapi dengan itu wasit juga dapat melihat bahwa screener tidak melakukan dorongan menggunakan tangan, atau menahan pemain defensive.
  4. Sudut atau arah screener dan timing screen merupakan faktor yang paling penting. Screener harus dapat mengantisipasi arah yang akan dituju oleh pemain offensive lainnya, kemudian melakukan kontak dengan pemain defensive dalam sebuah posisi sehingga screener berada di jalur pemain defensive tersebut. Jika sudut yang diambil tidak benar, maka pemain defensive akan dengan mudah menghindarinya.
  5. Setelah terjadi screen, screener harus melakukan "seal" pada pemain defensive yang dikenai screen, diikuti dengan "roll" mengarah ke ring basket. Jika terjadi pertukaran pemain defensive, maka akan tercipta kesempatan melakukan passing ke screener yang terbuka.
  6. Pemain offensive yang akan memperoleh bantuan screen harus sabar menunggu screener datang. Seringkali pemain offensive membuat kesalahan dengan melakukan drive sebelum situasi screen terbentuk, oleh karena itu pemain defensive akan dengan mudah menghindari screen.
  7. Pemain offensive yang memperoleh bantuan screen harus bergerak sedekat mungkin dengan screener. Jika tidak begitu, screen dapat dihindari oleh pemain defensive.

Gambar 1 Kesalahan melakukan screen

Jenis screen:

Amati Gambar 2. Screen dapat dilakukan pada pemain offensive yang sedang menguasai bola maupun tidak.

Gambar 2 Jenis screen

  1. Front-screen

    Screener menghadap ke pemain defensive.

  2. Back-screen

    Screen dilakukan dibagian belakang (tak terlihat) pemain defensive. Biasanya screener tidak menghadap ke ring basket.

  3. Down-screen

    Screen dilakukan di area low post, dan biasanya screener menghadap ke arah ring basket.

(Jayz/MJ)
Pemain Luar Biasa

Pemain Luar Biasa



Pemain luar biasa:
  1. Selalu melakukan defense dengan bagus, meskipun saat itu offense-nya sedang "off".
  2. Do hustles, berusaha sekuat tenaga merebut bola liar, melakukan box-out dan rebound.
  3. Mempunyai visi yang bagus, mampu mengamati keseluruhan lapangan, dan melakukan passing akurat ke teman yang mempunyai kesempatan lebih terbuka.
  4. Seorang ball-handler yang handal, melakukan turnover (kesalahan) se-minimal mungkin.
  5. Bisa melakukan shooting dari luar.
  6. Bisa melakukan drive, "take it to the hoop". Tidak hanya bergantung pada shooting dari luar, atau kemampuan melakukan drive saja. Harus mampu melakukan keduanya dengan baik. Jika seorang pemain tidak bisa melakukan shooting dari luar, maka pemain defensive akan mencegah pemain tersebut melakukan drive. Sebaliknya, jika tidak bisa melakukan drive, pemain defensive akan melakukan penjagaan ketat yang akan mencegah pemain tersebut melakukan shooting dari luar. Tetapi, jika mampu menguasai keduanya, pemain defensive tidak bakal bisa mengunci pada kedua aspek tersebut.
  7. Selalu mencari kesempatan melakukan shooting. Tidak berhenti melakukan shooting hanya karena tidak berhasil memasukkan satu atau dua tembakan. Jika seorang pemain memulai pertandingan dengan "dingin", dia biasanya akan mulai panas dengan defense dengan baik, melakukan satu atau dua steal, dan memperoleh kesempatan lay-up mudah atau free throw. Kemudian shooting yang dilakukan akan mulai menghasilkan angka.
  8. Mampu mencetak angka lewat free throw.
  9. Selalu menghindari foul trouble.
  10. Mempunyai kekuatan mental, mampu merasakan waktu-watku kritis dalam pertandingan dan mengangkat moral teman mainnya (terutama dalam melakakukan defense). Mau melakukan "hal sepele" yang dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan, seperti melakukan passing ke teman yang lebih terbuka, melakukan screen yang sempurna, melakukan steal, dll. Tetap fokus, tidak mudah terpancing emosinya jika teman, lawan, atau ofisial pertandingan melakukan kesalahan. Bisa melupakan kesalahan dan tetap bermain dengan penuh semangat. Memahami situasi pertandingan, dan waktu.
  11. Menginspirasi dan memimpin teman-temannya melalui perbuatan, kerja keras di setiap latihan dan pertandingan. Pemain yang luar biasa bekerja lebih keras daripada pemain lainnya. Pemain luar tidak dilahirkan begitu saja, mereka menjadi luar biasa karena kerja keras dan dedikasi.
  12. Memahami konsep "tim" dan "keluarga". Diperlukan lebih dari sekedar kemampuan untuk menjadi tim juara. Sebuah tim harus mempunyai "chemistry", mempunyai tujuan bersama, dan saling menghormai, membantu, dan menyemangati antar komponen tim.
  13. Pemain luar biasa bersifat "coachable". Mampu mendengarkan dan bekerja sama dengan pelatih. Berani mencoba hal-hal baru dan selalu bersedia ketika pelatih membutuhkan seorang pemimpin, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Belajar passing



Basket adalah permainan tim. Setinggi apapun skill yang kamu miliki, tetaplah kamu harus belajar untuk mempercayai kawan-kawan timmu. Belajarlah untuk passing, berikan bola pada temanmu juga, kan kasihan kalau temanmu hanya berlari-lari tanpa bola....

Ada banyak jenis passsing dalam permainan basket. Yang paling umum digunakan adalah chest pass, passing dari dada ke dada.
Selain itu, ada juga bound pass (passing yang dipantulkan dulu), under-arm pass (passing di bawah lengan), overhead pass (passing di atas kepala, seperti pemain sepakbola yang melakukan throw-in itu loh..), dan masih banyak lagi passing-passing yang lainnya.

Kalau lagi ekskul basket, suka disuruh latihan passing berdua-dua. Dari tengah lapangan, pass ke teman di depanmu, lalu berlarilah ke depannya dengan cepat, dan terimalah bola itu, pass lagi. Begitu seterusnya.. Walaupun kelihatannya tidak penting, belajar passing amatlah diperlukan sebagai dasar untuk bermain basket.



ZONE DEFENSE 2-3


Zone defense 2-3 merupakan jenis zone defense yang paling sering kita lihat. Kelebihannya adalah dapat melindungi area paint dengan menempatkan beberapa big man di dalam. Kelemahannya adalah dapat dikalahkan oleh tim yang mempunyai shooting luar bagus, terdapat ruang terbuka pada area wing, point, dan high post.

Sering kali kita berpendapat bahwa zone defense 2-3 merupakan jenis defense yang dapat diterapkan oleh tim dengan kemampuan fisik kurang bagus untuk memaksa tim lawan melakukan shooting dari luar, sementara itu area paint terlindungi sehingga rebound dapat dikuasai. Pendapat tersebut benar bahwa tim dengan kemampuan fisik yang kurang bagus mungkin akan lebih sukses dengan melakukan jenis defense ini karena dapat mencegah penetrasi pemain lawan dan menguasai permainan di daerah post. Biasanya tim offensive harus lebih sabar untuk mendapatkan peluang baik melakukan shooting, dan oleh karena itu defense ini dapat dijadikan cara untuk mengendalikan tempo pertandingan. Di sisi lain, jika sebuah tim mempunyai pemain-pemain dengan kemampuan fisik yang bagus, zone 2-3 dapat lebih agresif, dengan cara melakukan trap, sehingga dapat menyebabkan turnover dan steal. Trap dapat dilakukan secara agresif pada area corner, wing, dan adakalanya di area point.

Beberapa poin penting dalam zone defense 2-3 adalah sebagai berikut:

Bola di area wing

Lihat Gambar 1. Pemain defensive luar atas (X1 atau X2) menjaga area wing. Kecuali, jika tim offensive melakukan skip pass dari satu wing ke wing yang lain, di mana pemain luar bawah (X3 atau X4) pada awalnya akan berlari keluar untuk menjaga wing sampai pemain defensive luar atas datang, kemudian pemain defensive luar bawah akan kembali ke posisi low post. Hal ini juga terjadi jika tim offensive melakukan quick reversal (Gambar 2).

Gambar 1: Di area wing

Gambar 1 Di area wing

Gambar 2 Quick reversal

Bola di area corner

Lihat Gambar 3. Pemain defensive luar bawah akan menjaga area corner. Dalam hal ini pemain defensive tengah (X5) dengan cepat berpindah ke area block untuk mencegah passing ke dalam. Pada situasi ini, X2 mencegah passing kembali ke area wing sementara X1 menjaga area elbow (high post). Tergantung pada kekuatan tim offensive, mungkin X2 dapat melonggarkan penjagaan di area wing untuk membantu mencegah penetrasi ke dalam oleh O4.

Lihat Gambar 4. Area corner merupakan kesempatan untuk melakukan trap, jika pemain defensive mempunyai kecepatan untuk melakukannya. Sebagai tambahan penjagaan pemain luar bawah (X4), pemain luar atas (X2) akan dengan cepat melakukan trap di area corner. X1 akan mencegah passing kembalian ke area wing dan X3 menjaga area elbow (high post). Skip pass jauh ke sisi wing yang lain juga diantisipasi oleh X3 dan X1 ganti menjaga area high post (Gambar 5).

Gambar 3 Di area corner

Gambar 4 Trap area corner

Gambar 5 Skip pass

Passing ke high post

Lihat Gambar 6. Pemain defensive X5 bertugas menjaga pemain high post (mirip dengan zone defense 2-1-2). Tetapi area paint di bawah ring basket harus tetap diawasi. Pemain defensive X3 dan X4 mungkin harus berpindah ke area paint ketika X5 bergerak ke atas.

Gambar 6 Passing ke high post

Menjaga area point

Menjaga area point selalu menjadi masalah tersendiri. Jika telah diketahui pemain offensive O2 mempunyai shooting yang bagus, maka pemain defensive X1 pertama kali bertugas menjaga area paint dan X2 bergeser ke arah O2. Dan hal yang berlawanan akan diterapkan jika O3 mempunyai kemampuan shooting yang bagus. Mungkin pertama kali diputuskan untuk menjaga area poin lebih longgar, tetapi jika pemain offensive O1 juga mempunyai kemampuan melakukan shooting, maka area point harus diberi tekanan. Jangan pernah membiarkan pemain point tim offensive melakukan penetrasi ke dalam. Oleh karena itu pemain X1 dan X2 mungkin harus bekerja ekstra keras, dan saling bekerja sama untuk menjaga area point dan kedua wing.

Mengantisipasi skip pass

Skip pass dari area corner ke area point diantisipasi oleh pemain defensive luar. Misalnya:

  1. Skip pass dari area corner ke area corner yang lain atau area wing, maka yang bertugas mengantisipasi adalah pemain defensive luar dalam (X3 atau X4).
  2. Skip pass dari area corner ke area point, maka yang bertugas mengantisipasi adalah pemain luar atas (X1 atau X2).

Para pemain sering berpikir bahwa memainkan zone defense 2-3 lebih mudah dilakukan daripada man-to-man defense, akan tetapi pada kenyataannya, untuk memainkan zone defense yang efektif, para mungkin harus bekerja ekstra keras. (bang jayz)